Sunday, September 15, 2013

Kepergianmu

Aku menjajakkan kakiku diantara tajamnya tumpukan karang di pesisir , mencoba merasakan ketajaman karang diantara indahnya pesisir laut biru , diantara deburan ombak yang berirama dengan indahnya mengalunkan nada ditemani sendunya nyiur hijau dan iringan lembayung.

Aku mencoba melupakan segala ingatanku , mencoba mencari impianku , dan melangkahkan kakiku untuk jauh kedepan  , menatap laut biru dengan mata telanjang adalah caraku untuk menenangkan hatiku , mencoba melangkahkan kaki ini diantara putihnya pasir yang mulai menutupi jemari kakiku , yang seketika pasir itu terhempas, terhapuskan oleh deburan ombak .

Namun, sang air tidak pernah membasuh otak dan hatiku dalam meraih mimpiku, bahkan dalam melupakan segala masa indahku yang terkenang begitu indahpun tak mampu, layaknya tumpukan pasir yang menutupi kakiku dan terhempaskan oleh sang ombak saat ini.
aku membuka sebuah lipatan kertas kecil yang ada di dalam sakuku , kertas yang dipenuhi beribu kata indah darimu…. Yang akan ku baca di tempat terakhir kali kau mendekap hangat tubuhku ..
aku membuka lipatan demi lipatan surat ini, mulai membacanya dan mengingat satu demi satu segala kenangan indah bersamamu.. aku membacanya dengan perlahan mengikuti alunan irama pantai yang mengiringku merasakan hangatnya lembayung ditemani bayang bayang wajahmu…

 “To : Marsha 
Bertegur sapa mengucap kata, meluluhkan perasaan, memudarkan kenangan ,mengorehkan cerita diantara derita . lirik angin menyapa  dengan sendunya mencoba merasakan kehadiran sosoknya, melangkahkan kaki setapak demi setapak tanpa arah dan tujuan , entah kemana kaki ini akan membawa kegundahan hati .

Bila ternyata segalanya susah tuk dimengerti, biarkan aku yang mencari dalam tidur dan setiap mimpi , hayalan ini tak akan pernah terhenti ,sampai detak tubuh ini tak lagi berfungsi .
Entah, sudah berapa kali aku beradu pendapat denganmu tentang hubungan ini ..
Tak tahu, sudah berapa banyak air mata yang ku habiskan .. , dan tak tahu sudah berapa banyak aku mengoreskan luka dihatimu..

aku tersudut dengan posisi dan statusku , aku tak mampu lagi melangkah dengan segala kekurangan dalam diriku ini .
sayang…, pundakku terlalu lemah untuk menjadi sandaranmu , jemariku tak cukup kuat untuk menggenggam erat dirimu , kaki ini tak mampu menuntunmu melangkah menuju setitik cahaya putih yang kau mau , dan otak ini tak lagi bisa berfikir bagaimana cara membuatmu melontarkan sejuta tawa dan cerita .
lalu ? seberapa bergunanya aku untuk dirimu saat ini ?
seberapa berartinya diriku ?


apabila perasaan yang terlalu mendalam ini menjadi jawaban agar kita tetap bertahan , mematahkan segala kekuranganku saat ini dan meyakini bahwa semua akan indah pada waktu yang tepat, dan apabila suatu saat nanti detak jantungku telah terhenti , akankah jawaban itu masih setia menemani harimu ? dan apakah jawaban itu akan membuatmu tetap berdiri kukuh dibawah namaku ?
sekalipun, aku meninggalkanmu akankah masih ada keyakinan untuk kita bahwa semua akan indah pada waktunya ? tanpa hadirku disisimu ?

Dulu, banyak hal yang dapat aku lakukan untuk membahagiakanmu .. sebuah rangkaian puisi singkat saja mampu membuat bayang matamu menunjukkan arti sebuah kebahagiaan untukku..
tapi kini, jangankan untuk membuat sebuah puisi singkat untukmu , merangkai kata kata manis saja aku tidak mampu…
entah, berapa lama lagi daya tarikku masih bertahan di hatimu .. satu minggu lagi ? satu bulan lagi ? atau bahkan hari ini , aku sudah tidak perduli…
untuk apa aku memaksakan keadaan ini ? keadaan yang benar benar tak mampu menyatukan kau dan aku… ya, aku tau mungkin aku harus bersabar , semua akan indah pada waktunya..
sayang… , apa menurutmu  ini hanya sebuah batu loncatan ? jika iya, raih tanganku dan berbisiklah bila aku begitu berarti untukmu kelak . aku tak pernah memaksamu merubah dirimu untukku , aku tak pernah menghancurkan segala inginmu , karena bagiku kamu terlalu berarti untuk diri yang lemah ini ..
Sayang , melangkahlah sejauh dan setinggi mungkin … jangan hiraukan aku .. aku hanya akan menjadi tiang penghalang langkahmu ..
Terima kasih , kau mengajarkanku arti sebuah perjuangan … sehingga kita masih mampu berjuang sampai sejauh ini,
tapi… perjuangan kita , usaikan sampai disini , aku tak ingin memberimu sejuta harapan indah namun ku campahkan kau kelak ..
mungkin alasan mata ini masih terbuka dan jantungku masih berdetak karena hadirmu ..
mungkin, aku harus menutup mataku ketika kamu telah mendapatkan kebahagiaanmu ..
agar , air mata mutiaramu tak menetes karena kepergianku ..

Sayang, aku sudah tak mampu menahan segalanya..
Apabila , waktu itu tiba .. genggamlah tanganku seerat mungkin untuk terakhir kalinya , antar aku menuju jalanku dengan doa dan cinta tulus darimu , tapi hapuskan air matamu untuk melepas kepergianku ..
aku pergi dengan cinta tulus untukmu , aku pergi meninggalkan sejuta cerita dan kenangan di hatimu , tapi , hati ini akan tetap terisi olehmu ..


                                     Bali, 12 oktober 1992

                                         Dion “
 ~~~~~~~~~~~~~~~


Mengingat disaat detik-detik terakhir kali kau menghembuskan nafasmu, siang malam aku berada disampingmu , menatapi raut wajahmu yang makin hari makin terlihat layu dan pucat , memohon pada Tuhan agar tak mengambilmu secepat ini, aku berjanji aku tidak akan menyiakan sedetikpun hidupmu! Tapi, ku mohon jangan pergi secepat ini banyak hal yang ingin kulakukan bersamamu..
Hingga akhirnya saat itu tiba , segalanya seakan terhenti ,tanganku begitu eratnya menggenggam jemarimu yang dingin , mencoba menahan air mata yang benar benar tak mampu lagi ku bendung,
aku mencium keningmu , seketika air mata itu terurai membasahi wajahmu ..
Dion, maaf aku meneteskannya..
hatiku benar-benar tak mampu merelakan sosok terbaik pergi dan tak akan kembali ..
aku benar-benar tak bisa membayangkan bagaimana aku harus bangkit tanpa kehadiranmu??
bagaimana aku harus menjalani segalanya ??
Segalanya yang ada di dirimu , sekalipun yang membunuhmu tak pernah membuatku berhenti untuk berada disampingmu .. Walau begitu takut aku kehilanganmu..

Hanya surat ini menjadi kenangan terakhir yang kau berikan untukku , bayangmu selalu disini , dan memang kau lah yang terdalam menghiasi hati ini ..
tak ada satupun alasan untukku meninggalkanmu, tak ada satupun perkara yang mampu menghentikan perasaan ini, sampai akhirnya kau tak lagi mampu ku sentuh.
Kini… aku harus mulai merelakan kepergianmu
Aku harus memulai hari tanpa hadirmu …

pergilah….
aku merelakanmu tanpa sedikitpun air mata ,
aku merelakan kepergianmu dengan cinta dan doa yang tulus untukmu….

~ miss LCWA~

0 comments:

Post a Comment